Jumat, 18 Desember 2009

Kontroversi kematian emo girl "hannah bond"



Popularitas genre musik emo sejak awal dekade 2000 menjadi fenomena tersendiri. Sebab, aliran yang temanya seputar kematian dan depresi itu membawa gaya hidup tersendiri bagi para penggemarnya. Nyaris menyamai kultur punk di tahun ’70-an.

Belakangan, genre tersebut dikecam banyak orang. Pasalnya, salah satu penganut fanatiknya ditemukan bunuh diri. Tak urung, itu berpengaruh terhadap salah satu band garda depan emo, My Chemical Romance (MCR).

Pada show terakhir dalam rangkaian The Black Parade World Tour, 9 Mei lalu, band asal New Jersey tersebut melontarkan ucapan kontroversial. Sebab, kata-kata itu membuat banyak orang bertanya-tanya tentang nasib MCR.

"Jika kami tidak pernah menggelar konser lagi, bertahanlah untuk tetap hidup," kata sang vokalis, Gerard Way, sepanjang konser. Ucapan itu tidak hanya sekali dilontarkan. Namun, berulang-ulang hingga seluruh personel benar-benar meninggalkan panggung.

Ucapan Way dianggap sebagai reaksi MCR atas media Inggris yang mengecam musik mereka. Sejak sehari sebelum The Black Parade World Tour diadakan, musik emo dituding banyak media sebagai penyebab bunuh diri seorang remaja Inggris berusia 13 tahun.

Hannah Bond, nama gadis itu, ditemukan gantung diri di kamar tidurnya pada 7 Mei lalu. Sehari-hari, Bond dikenal sebagai penganut kultur emo. Dia selalu berdandan ala emo dengan eyeliner tebal dan kuku dicat hitam.

Aliran musik yang digandrungi Bond itu lantas dihubungkan dengan kematiannya. Ini terlihat pada berbagai milis dan aktivitas internet yang dilakukan Bond. Di situ disebutkan, dia menganggap kematian adalah sesuatu yang glamor.

Bahkan, Bond juga diketahui pernah memotong nadi sebagai bentuk inisiasi yang dilakukan komunitas emo. Di atas itu semua, Bond juga dikenal sebagai penggemar berat MCR. Isu seputar kematian dan depresi memang banyak diangkat dalam lagu-lagu emo. Seperti tema album terakhir MCR, The Black Parade. Ungkapan The Black Parade merujuk pada lokasi berkumpulnya arwah setelah meninggal.

Setelah konser di Madison Square Garden tersebut, MCR memang tidak memberikan keterangan apa pun. Namun, itu dianggap sebagai tanda bahwa MCR akan mulai menarik diri dari aktivitas bermusik.

Sebab, band yang diawaki Gerard Way (vokal), Mikey Way (bas), Ray Toro (gitar), Frank Iero (gitar), dan Bob Bryar (drum) tersebut sebelumnya pernah mengungkapkan akan hiatus. Selama setahun, mereka berkata tidak akan melakukan aktivitas rekaman. Jadi, album terbaru (yang materinya sempat dibeberkan di media awal 2008) mereka kemungkinan tidak akan terwujud hingga 2009.

"Kami akan menggunakan waktu tersebut untuk melakukan evaluasi terhadap band. Untuk menata ulang dan nanti kembali dengan warna yang lebih segar," kata Way kepada harian The Detroit News. Namun, dengan segala kecaman yang menerpa, akankah MCR benar-benar kembali?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

i like

Posting Komentar